Mesin turbojet menjadi salah satu jenis mesin penggerak pesawat
terbang. Mesin penggerak pesawat terbang yang juga banyak digunakan pada saat
ini selain turbojet yaitu turboprop dan turbofan. Mesin turbojet
sangat umum digunakan pada pesawat-pesawat tempur yang membutuhkan kecepatan
tinggi. Dan sekalipun mesin ini tidak lazim digunakan pada kendaraan darat,
namun kendaraan untuk pemecahan rekor kecepatan darat menggunakan mesin ini.
Mesin
turbojet merupakan penerapan dari siklus termodinamika Brayton. Siklus Brayton
terbagi kedalam empat tahapan proses yakni proses kompresi isentropik, proses
pembakaran isobarik, proses ekspansi isentropik, serta proses pembuangan panas.
Keempat tahapan proses inilah yang menjadi prinsip dasar dari mesin turbojet.
Prinsip
kerja mesin turbojet tidak dapat terlepas dengan komponen-komponen kerjanya.
Komponen utama dari mesin turbojet yaitu kompresor, ruang bakar (combustion
chamber), turbin, dan nozzle. Tiga tahapan awal dari siklus brayton di atas
terjadi pada komponen-komponen mesin turbojet tersebut. Sedangkan proses siklus
brayton yang terakhir yakni proses pembuangan panas, terjadi di udara atmosfer.
Mesin
turbojet menggunakan udara atmosfer sebagai fluida kerja. Udara masuk ke dalam
sistem turbojet melalui sisi inlet kompresor. Saat melewati kompresor, udara
dikompresi oleh beberapa tingkatan sudu kompresor yang tersusun secara aksial.
Pada ujung akhir kompresor, penampang casing berbentuk difuser untuk
menambah tekanan keluaran kompresor. Umumnya, tekanan udara keluaran kompresor
turbojet mencapai rasio 15:1. Selain itu, ada sebagian udara bertekanan yang
tidak diteruskan masuk ke ruang bakar. Sebagian kecil udara bertekanan tersebut
diekstraksi untuk berbagai kebutuhan seperti pendinginan stator turbin, air
conditioning, dan untuk sistem pencegah terbentuknya es di sisi inlet turbin.
Selanjutnya,
udara terkompresi keluaran kompresor masuk ke ruang bakar atau combustor.
Bahan bakar (avtur contohnya) diinjeksikan ke dalam ruang bakar ini.
Sistem combustor memiliki desain khusus sehingga aliran udara
bertekanan akan mengkabutkan bahan bakar. Campuran bahan bakar dan udara dipicu
untuk terbakar di dalam ruang bakar ini. Proses pembakaran yang terjadi
seolah-olah menghasilkan efek ledakan yang membuat udara bertekanan memuai
dengan sangat cepat. Pemuaian udara yang terjadi membuat udara panas hasil
pembakaran berekspansi secara bebas ke arah turbin.
Potongan
Penampang Combustor dan Bagian-bagiannya
Udara
panas hasil pembakaran di combustor akan menuju sisi turbin. Turbin
tersusun atas beberapa tingkatan sudu rotor dan stator. Sudu-sudu turbin
berfungsi sebagai nozzle-nozzle kecil yang akan mengkonversikan energi panas di
dalam udara pembakaran menjadi energi kinetik. Sudu pada sisi rotor turbin yang
dapat berputar mengkonversikan energi kinetik ini menjadi energi mekanis
putaran poros turbojet. Karena turbin dan kompresor berada pada satu poros,
maka energi putar poros digunakan untuk memutar kompresor turbojet.
Berbeda
dengan mesin turbin gas pada PLTG yang keseluruhan energi panas udara hasil
pembakaran dikonversikan menjadi putaran poros, pada mesin turbojet sebagian
besar energi panas justru tidak digunakan untuk memutar turbin. Sebagian besar
energi panas ini dikonversikan menjadi daya dorong (thrust) mesin yang
dibutuhkan untuk penggerak pesawat terbang. Untuk mengkonversi energi panas
udara menjadi daya dorong, pada sisi keluaran turbin mesin jet terdapat nozzle
besar dengan penampang selebar mesin jet itu sendiri. Nozzle besar ini
berfungsi untuk merubah energi panas udara menjadi kecepatan tinggi sebagai
komponen daya dorong.
Prinsip Nozzel Konvergen-Divergen Digunakan Pada Exhaust Mesin
Turbojet
(Sumber)
Sebuah
pesawat jet yang mampu mencapai kecepatan supersonik (melebihi kecepatan suara)
pasti exhaust mesin jetnya menggunakan nozzle konvergen-divergen.
Nozzle konvergen-divergen adalah sebuah pipa yang mengalami pencekikan aliran
di tengah-tengahnya, menghasilkan bentuk seperti jam pasir yang tidak simetris
antara sisi inlet dan outlet nozzle. Nozzle ini berfungsi untuk mengakselerasi
gas panas dengan tekanan tinggi sehingga mencapai kecepatan supersonik. Bentuk
nozzle yang sedemikian rupa membuat energi panas yang mendorong aliran udara
terkonversi secara maksimal menjadi energi kinetik.
Penampang
cekik dari nozzle pada mesin jet bertujuan untuk menciptakan restriksi aliran
udara panas sehingga tekanan udara meningkat, yang biasanya bahkan
mendekati chocking atau berhentinya aliran udara. Lalu aliran udara
panas yang tercekik ini secara tiba-tiba diekspansikan hingga mencapai atau
paling tidak mendekati tekanan atmosfer. Ekspansi ini diakibatkan oleh bentuk
nozzle divergen setelah bagian cekiknya. Ekspansi cepat hingga mencapai tekanan
atmosfer inilah yang mengkonversikan energi panas udara menjadi daya dorong
pesawat.
Exhaust Nozzle Dengan Sistem Vektor Fleksibel
(Sumber)
Dapat
disimpulkan bahwa energi untuk mendorong pesawat berasal dari temperatur dan
tekanan udara panas hasil pembakaran di dalam combustor. Udara hasil pembakaran
inilah yang mengakselerasi pesawat jet menjadi kecepatan supersonik. Akselerasi
yang diberikan oleh udara panas tersebut tergantung oleh beberapa kondisi
berikut:
- Tekanan dan temperatur udara panas di titik masuk nozzle.
- Tekanan ambien keluaran nozzle.
- Efisiensi dari proses ekspansi. Efisiensi ini meliputi kerugian atas adanya gesekan, atau adanya kemungkinan kebocoran pada nozzle.
Gaya
Dorong Mesin Turbojet
Berikut
adalah rumus perhitungan gaya dorong netto mesin turbojet:
Dimana:
= laju massa aliran bahan bakar di dalam mesin jet.
= kecepatan keluaran fluida jet.
= kecepatan udara masuk ke inlet mesin jet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar