Proses reversibel
adalah proses termodinamik yang dapat berlanggsung secara bolak-balik. Sebuah
sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel selalu mendekati keadaan
kesetimbangan termodinamika antara sistem itu sendiri dan lingkungannya. Proses
reversibel merupakan proses seperti-kesetimbangan (quasi
equilibrium process). Proses
yang dapat dibalik arahnya dinamakan proses reversibel.
Proses reversibel adalah murni dan bersifat
hipotesis. Berbagai proses yang diidealisasikan sebagai proses reversibel
adalah :
· Tidak ada gesekan internal atau mekanis
· Perbedaan suhu dan tekanan antara zat
kerja dan lingkungan harus infinitesimal
· Pemampatan atau pemuaian yang terbatas
· Aliran arus listrik melalui tahan adalah
nol
· Reaksi kimia yang terbatas
· Magnetisasi, polarisasi
· Pencampuran dua sampel zat yang sama pada
keadaan yang sama
Proses
termodinamik yang berlanggsung secara alami seluruhnya disebut proses
ireversibel (irreversibel process). Proses tersebut
berlangsung secara spontan pada satu arah tetapi tidak pada arah
sebaliknya. Proses yang tidak
dapat dibalik arahnya dinamakan proses irreversibel. Contohnya
kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah.
Pengertian Entropi
Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor
yang tidak dapat diubah menjadi usaha. Besarnya entropi suatu sistem yang
mengalami proses reversibel sama dengan kalor yang diserap sistem dan
lingkungannya dibagi suhu mutlak sistem tersebut (T). Entropi adalah
fungsi keadaan, nilainya pada suatu keadaan setimbang dapat dinyatakan dalam
variabel-variabel yang menentukan keadaan sistem. Asas kenaikan entropi dapat
dinyatakan bahwa entropi selalu naik pada tiap proses ireversibel.
Karena itu dapat dikatakan bahwa entropi dari suatu sistem terisolasi sempurna
selalu naik tiap proses ireversibel.
Dalam proses adiabatik, d’Q = 0, dan dalam proses
adaibatik ireversibel d’Qr= 0. Oleh karena itu dalam proses adibatik
reversibel, ds = 0 atau ini berarti bahwa entropi S tetap. Proses demikian ini
disebut pula sebagai proses insentropik. Jadi:
d’Qr = 0 dan dS = 0
Dalam proses isotermal reversibel, suhu T tetap,
sehingga perubahan entropi
Untuk melaksanakan proses semacam ini maka sistem
dihubungkan dengan sebuah reservoir yang suhunya berbeda. Jika arus panas
mengalir masuk kedalam sistem, maka Qr positif dan entropi
sistem naik. Jika arus panas keluar dari sistem Qrnegatif dan
entropi sistem turun.
Contoh proses isotermal reversibel ialah perubahan
fase pada tekanan tetap. Arus panas yang masuk kedalam sistem per satuan massa
atau per mol sama dengan panas transformasi 1, sehingga perubahan entropi
jenisnya menjadi :
Jika dalam suatu proses terdapat arus panas
antara sistem dengan lingkungannya secara reversibel, maka pada hakekatnya suhu
sistem dan suhu lingkungan adalah sama. Besar arus panas ini yang masuk kedalam
sistem atau yang masuk kedalam lingkungan disetiap titik adalah sama, tetapi
harus diberi tanda yang berlawanan. Karena itu perubahan entropi lingkungan
sama besar tapi berlawanan tanda dengan perubahan entropi sistem dan
jumlahnya menjadi nol. Sebab sistem bersama dengan lingkungannya membentuk
dunia, maka boleh dikatakn bahwa entropi dunia adalah tetap. Hendaknya diingat
bahwa pernyataan ini berlaku untuk proses reversibel saja.
Keadaan akhir proses irreversibel itu dapat
dicapai dengan ekspansi reversibel. Dalam ekspansi semacam ini usaha luar haus
dilakukan. Karena tenaga dakhil sistem tetap, maka harus ada arus panas yang
mengalir kedalam sistem yang sama besarnya dengan usaha luar tersebut. Entropi
dalam gas dal proses reversibel ini naik dan kenaikan ini sama dengan kenaikan
dalam proses sebenarnya yang irreversibel, yaitu ekspansi bebas.
Asas
Kenaikkan Entropi
Hukum keseimbangan / kenaikan entropi menyatakan
bahwa “Panas tidak bisa mengalir dari material yang dingin ke yang lebih panas
secara spontan”. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung
material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada
konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat,
dikatakan entropinya naik.
Dalam pembahasan proses-proses ireversibel dalam
pasal terdahulu, didapatkan bahwa entropi dunia (unuiverse) selalu naik. Hal
ini juga benar untuk semua proses ireversibel yang sudah dapat dianalisa.
Kesimpulan ini dikenal sebagai asas kenaikan entropi dan dianggap sebagai
bagian dari hukum kedua termodinamika. Asas ini dapat dirumuskan sebagai
berikut.
“Entropi dunia selalu naik pada
setiap proses ireversibel”
Jika semua sistem yang berinteraksi di dalam suatu
proses di lingkungi dengan bidang adiabatik yang tegar, maka semua itu
membentuk sistem yang terisolasi sempurna dan membentuk dunianya sendiri.
Karena itu dapat dikatakan bahwa entropi dari suatu sistem yang terisolasi sempurna
selalu naik dalam proes ireversibel yang terjdai dalam sistem itu. Sementara
itu entropi tetap tidak berubah dalam sistem yang terisolasi jika sistem itu
mengalami proses reversibel.
Sumber: http://cintaoktavia.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar